Yuk simak video di bawah ini dulu ya.
Apa sih itu perundungan?
Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain, misalnya: tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dan lain-lain.
Sebagai benih kekerasan, bila perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah akan bisa dicegah.
Apa sajakah bentuk-bentuk perundungan?
Kapan dan di mana bisa terjadi perundungan?
Bagaimana sih dampak perundungan?
Apakah aku seorang perundung?
- Meminta maaf kepada orang yang sudah kita rundung. Jika kamu malu meminta maaf secara langsung kamu bisa melakukannya lewat telfon, surat atau media komunikasi lainnya.
- Bersabarlah ketika kamu tidak langsung dimaafkan atau teman yang kamu rundung akan mengabaikanmu karena semuanya membutuhkan proses.
- Lakukan kerja sosial
- Temukan kegiatan atau bergabung di klub yang sesuai dengan minatmu.
- Kamu dapat bercerita pada seseorang yang kamu percaya untuk meringankan bebanmu dan menolongmu bebas dari perilaku merundung.
- Terima konsekuensi dari sekolah, teman atau lingkungan karena perilaku merundung yang kamu lakukan.
- Belajarlah untuk saling menghormati dalam berinteraksi dengan teman dan lingkungan.
- Adanya dorongan kuat untuk menunjukkan kekuatan/kekuasaan agar dianggap pemberani/ hebat atau sebagai jagoan.
- Pernah menjadi korban perundungan yang membuatnya marah dan sakit hati sehingga memiliki dorongan kuat untuk membalas.
- Merasa iri hati atas kepopuleran, kelebihan dan kekayaan orang lain.
- Mengikuti temannya.
- Orang yang dianggap berbeda oleh lingkungan sekitar, misalnya: tidak mampu secara akademis, canggung, salah kostum, kurang gaul, pendiam, tidak berdaya, aksen bicara berbeda, tidak/lebih cantik/ganteng, dari keluarga berada atau tidak.
- Orang yang dianggap menyebalkan dan menantang pembuli, tapi tak mampu membela diri.
- Orang yang dianggap sering ‘ngocol’ ke pelaku perundungan.
- Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil nafas dalam-dalam selama 1 menit kemudian hembuskan keluar.
- Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung.
- Berdiri tegak, angkat kepalamu, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku dengan tenang atau tinggalkan perundung.
- Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan.
- Segera menyingkir bila kamu dalam bahaya.
- Cari bantuan untuk menghentikan perilaku perundungan yang kamu alami.
- Blok akun media sosial pembully bila kamu mengalami perundungan siber dan ubah pin akun media sosial kamu.
- Simpan perilaku perundungan yang kamu terima sebagai barang bukti.
- Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima.
- Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kamu terima.
- Seringkali korban tak melapor, karena takut menghadapi risiko bila ia akan semakin diintimidasi oleh pelaku.
- Korban terbenam dalam emosi negatif seperti takut, sedih, kecewa atau marah dan sakit hati, sehingga ia tak mampu berpikir untuk menghubungi orang lain untuk membantunya.
- Ia ragu bahwa orang yang dilaporinya akan mampu menolongnya, Ia khawatir orang tersebut justru akan menyalahkannya dan semakin memperburuk deritanya.
- Takut menghadapi konsekuensi diperlakukan sama oleh pelaku.
- Tidak tahu harus berbuat apa, atau kemana harus melaporkan kejadian yang dilihatnya.
- Hindari ikut menjadi perundung atau ikut menertawakan perilaku perundungan yang dilakukan temanmu.
- Jangan menonton perilaku perundungan karena terkadang perundung melakukannya untuk menarik perhatian teman.
- Katakan pada perundung untuk menghentikan perilaku mereka (hanya jika kamu merasa aman melakukan tindakan ini).
- Berteriak atau cari bantuan dari orang yang lebih dewasa untuk menghentikan perilaku perundungan.
- Gunakan telepon genggam untuk meminta bantuan (menelpon, merekam perilaku perundungan, atau berkirim pesan).
- Tidak menyebarluaskan video, text, atau gambar perundungan.
- Dukung korban perundungan.
- Ajak teman kamu untuk melakukan hal yang sama.
- Dekati dan tanyakan kondisi temanmu.
- Tawarkan apa yang dia butuhkan, untuk membuatnya nyaman misalnya air minum, tissue, atau pergi ke tempat yang tenang.
- Tanyakan apa yang dapat kamu bantu
- Minta dia bercerita untuk meringankan bebannya
- Dengarkan ceritanya, jangan menyela atau memotong, jangan menghakimi.
- Dukung dan antarkan temanmu untuk menceritakan perilaku bully yang telah ia terima pada orang tua, guru atau pihak lain.
- Jangan membocorkan perilaku perundungan yang ia terima pada pihak yang tidak berkepentingan.
- Ajak temanmu untuk melakukan aktivitas positif yang menyenangkan dan bermanfaat.
- Dekat dengan seluruh anggota keluarga.
- Terbuka dengan orang tua dan saudara lainnya tentang kejadian- kejadian di sekitarmu, serta di dunia maya.
- Beraktivitas bersama anggota keluarga secara rutin, misalnya: makan malam bersama, jalan-jalan di akhir pekan, membereskan rumah bersama, masak bersama, dan lain-lain.
- Berteman dengan anak-anak lain yang memiliki kesadaran untuk berprestasi dan punya kewaspadaan untuk melindungi diri.
- Mengeluarkan orang-orang yang cenderung negatif dari akun media sosial, untuk menghindari perundungan siber.
- Menjalin komunikasi dengan guru dan teman, serta berbagi cerita tentang kejadian-kejadian yang kamu alami.
- teguran lisan, tertulis atau sanksi lain bersifat edukatif kepada peserta didik.
- teguran lisan, tertulis, pengurangan hak, pemberhentian dari jabatan sebagai guru dan tenaga kependidikan.
0 komentar:
Posting Komentar