Jumat, 03 Februari 2023

Cap Go Meh - Sejarah dan Tradisi

Cap Go Meh

Cap Go Meh adalah malam purnama pertama pada tahun baru Imlek. Secara umum, Cap Go Meh dikenal sebagai saat puncak sekaligus penutupan tahun baru, atau penutup dari rangkaian tahun baru Imlek. Perayaan Cap Go Meh adalah pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang artinya malam ke-15. Secara harfiah, Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam. 

Sejarah Cap Go Meh

Barongsai

Perayaan Cap Go Meh dirayakan secara rutin setiap tahunnya, di tanggal 15 bulan pertama menurut sistem penanggalan kalender Imlek. Awalnya, upacara tersebut dilaksanakan secara tertutup hanya kalangan istana dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat Tiongkok.

Cap Go Meh diperingati pada masa Dinasti Han. Seiring perkembangan, kini Imlek dan Cap Go Meh sudah bisa dirayakan oleh semua kalangan. Bahkan hampir sebagian besar keturunan Tionghoa di seluruh dunia turut memeriahkan.

Bukan sekedar makan malam bersama, memasang lampion, atau berpakaian serba merah untuk menyambut keberuntungan. Rupanya Cap Go Meh sendiri memiliki makna khususnya untuk masyarakat Tionghoa.

Tradisi Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh

Tradisi Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15 awal tahun baru Imlek, sebagai puncak dari tahun baru tersebut. Di China, tradisi perayaan Cap Go Meh lebih bersifat sosial yang dimeriahkan dengan pesta rakyat. Perayaan Cap Go Meh biasa diisi dengan kegiatan berpawai, arak-arakan pertunjukan barongsai di jalan hingga menyalakan lampion sebagai dekorasi kota.

Selain pesta rakyat dengan lampion, tradisi perayaan Cap Go Meh di China juga dirayakan di lingkungan keluarga dengan tradisi makan bersama. Di China, Cap Go Meh juga dikenal dengan Festival Yuan Xiao.

Makanan khas saat perayaan Cap Go Meh adalah Yuan Ziao (bahasa Mandarin) atau ronde. Ronde Cap Go Meh adalah bola-bola yang terbuat dari beras ketan dan dimakan bersama kuah gula dan rempah-rempah.

Tak hanya di China, tradisi perayaan Cap Go Meh kemudian juga populer di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Di Indonesia, tradisi Cap Go Meh biasanya dirayakan dengan makan ketupat Cap Go Meh. Ada makna terkait Cap Go Meh dan makan ketupat.

Selain ketupat, ada juga makanan khas saat perayaan Cap Go Meh lain yang kerap disantap oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia yang merayakannya, yaitu lontong Cap Go Meh.

Makna Lontong Cap Go Meh

Bagi etnis Tionghoa di Indonesia lontong Cap Go Meh adalah dianggap spesial dan memiliki makna pembawa keberuntungan. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan menghidangkan dan memakan lontong Cap Go Meh pada Hari Raya Imlek akan mendapatkan keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran.

Bentuk lontong yang panjang dianggap melambangkan panjang umur. Sementara telur melambangkan keberuntungan, dan santan yang dibumbui kuah kunyit berwarna keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.

Warna kuning keemasan pada lontong Cap Go Meh ini dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan. Seperti pada perayaan tahun baru Imlek, warna emas atau kuning merupakan warna keberuntungan.

Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar